Go away

By pitzputz

14 Agustus 2011

Category: meracau

11 Comments »

“aku ingin pergi”
“kemana?”
“kemana saja, asalkan tak lagi bertemu denganmu. Kalau perlu ke luar angkasa sekalipun aku bersedia”
“hei, sadarkah dengan apa yang sedang kau ucapkan? mengapa kau berkata seolah-olah aku tak berarti apa-apa untukmu”
“aishhh, terlalu berprasangka, kamu memang tak pernah benar-benar berarti bagiku”
“apa tak salah? bukankah aku selalu ada untuk kau bagi gundahmu?”
“gundah katamu? tak pernah benar-benar ada kegundahan selama ini, justru kamulah penyebab terbesar gundahku. jadi tolong mengertilah, yang sesungguhnya terjadi adalah aku sangat terganggu jika racauanku berakhir dengan terseret keluarnya logikamu, hingga seringkali kamu menyalahpahamkan cerita yang sebenarnya hanya ku karang-karang saja”
“ah, kau sudah gila”
“ku pikir kamu sendirilah yang gila, mencoba terlihat lupa? aku memergoki saat kamu mengicaukannya pada kitab sosialitamu itu, lantas kegilaan macam apa lagi yang sebenarnya sedang kamu rencanakan padaku?”
.
.
.
.
.
.
.
“baiklah, ini salahku, jadi kau tak perlu susah payah pergi, biar aku saja yang menghilang. ku sangka, pada awalnya akulah yang terpilih untuk bersamamu menyulam senja”
“ediyaannn, menyulam senja bersamamu? janganlah mudah berprasangka kawan, sadarlah, kamu pasti sedang salah orang. sudahlah, pergi saja kamu, dan jangan coba kembali jika hatimu masih padaku”

11 Responses to “Go away”

  1. Oke, saya pergi… 😐

  2. Jangan pergi terlalu jauh ya…hehehehe ^_^

  3. yang ga waras tuh dua-duanya…hahahaha…
    good one..! 😀

  4. walah koq podo tukaran….
    yen keduanya mau pergi, trus aku ama siapa?
    hehehe….

  5. pergilah … tapiii, bilang ya kemana kau akan pergi.. 😉
    jangan lupa kasih tahu alamatmu yg baru ,,, OK? 😛

  6. Banyak banget kesalahpahaman hilir mudik disini ya? Bagaimana menghentikan mereka? Ada ide? :p

Tinggalkan Balasan ke Rin Batalkan balasan